°°°𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°°° °𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗣𝘀𝗶𝗸𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶° °𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗛𝗼𝗿𝗼𝗿,𝗱𝗹𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮➡️𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮➡️𝗧𝗵𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗱° °°°𝗞𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶°°°

Responsive Advertisement

°°°

°°°
Powered By Blogger

September 22, 2023

Dream House



2011






Jim Sheridan Sebagai Sutradara





Daniel Craig Sebagai Will Atenton / Peter Ward





Rachel Weist Sebagai Libby





Taylor Geare Sebagai Trish





Claire Geare Sebagai Dee Dee













Sinopsis

Dikisahkan Will Atenton (Daniel Craig), seorang editor perusahaan penerbit yang memilih melepaskan pekerjaannya demi bisa memiliki banyak waktu untuk keluarga. Seiring dengan keputusan resign-nya, Will mengajak istrinya, Libby (Rachel Weist) dan dua putrinya, Trish (Taylor Geare) dan Dee Dee (Claire Geare) untuk pindah ke sebuah rumah baru. Rumah yang terletak di sebuah kota kecil bernama Ashwood ini sudah sejak lama diimpikan oleh Will. Namun tinggal di rumah baru justru membawa petaka bagi Will dan keluarganya. Banyak hal-hal ganjil yang terjadi di rumah ini. Dimulai dengan sekelompok remaja yang masuk ke ruand bawah tanah rumah mereka dan hendak melakukan upacara pemanggilan roh. Dari remaja ini, Will akhirnya tahu bahwa dulu rumah ini memiliki sejarah kelam. Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anak perempuan dibunuh oleh pria bernama Peter Ward yang tak lain adalah ayah mereka sendiri.

Selain sejarah kelam, Libby juga merasa ada sosok pria misterius yang terus mengawasi mereka sepanjang hari. Merasa keselamatan keluarganya terusik, Will pun menyoba menyelidiki apa yang dulu sebetulnya terjadi di rumah ini. Kebetulan di depan rumah mereka ada seorang tetangga wanita bernama Ann Petterson (Naomi Watts). Will mencoba menanyakan tentang sejarah rumah ini tapi Ann enggan menjawab dan hanya memberi tahu bahwa Peter Ward pernah dirawat di sebuah rumah sakit jiwa. Masih dihantui rasa penasaran, Will mencoba mendatangi rumah sakit dimana Peter pernah dirawat. Saat dokter menunjukan rekaman video Peter, betapa terkejutnya Will mendapati bahwa Peter adalah dirinya sendiri. Dibabak inilah twist dalam film ini dimulai, rupanya Will adalah Peter Ward yang berganti identitas. Lalu bagaimana Will bisa lupa dengan kejadian pembunuhan di rumah tersebut?








Review


“Aku tinngal dalam imajinasi. Aku berjalan di sekitar rumah dan bicara dengan dinding”.



Sebagai penonton di awal cerita pasti akan menduga bahwa film ini tentang keluarga bahagia dan harmonis dan memang benar karena tokoh yang bernama Will Atenton adalah seorang ayah dan suami yang memiliki dua orang anak perempuan cantik yang bernama Trish dan Dee Dee serta isti yang sangat cantik bernama Liby. Tetapi ternyata tidak ada yang sempurna termasuk didalam hidup Will karena keluarga mereka diteror terus menerus. Awal kebahagiaan Will dan Liby dimulai dari mereka yang pindah rumah dari perkotaan ke daerah pinggiran kota yang lebih tenang. Setelah Will resign dari tempat ia bekerja ia mulai memiliki banyak waktu bersama dan bermain dengan kedua putrinya dan sang istri. Will fokus untuk menulis novel sebagai pekerjaan barunya, saat ia sedang fokus menulis tiba-tiba putri keduanya yang bernama Dee Dee masuk kedalam ruangan itu untuk bersembunyi karena takut setelah melihat ada seorang pria didepan jendela rumah mereka tetapi saat Will memeriksanya tidak ada siapapun disana. Pada malam harinya saat Will turun ke basement untuk mngecek barang disana ia seperti mendengar ada suara-suara ternyata benar ada ruangan yang bisa menembus keluar rumah mereka dan disana terdapat anak-anak yang sedang berkumpul untuk melakukan ritual-ritual dan saat Will masuk kesana mereka semua langsung kabur dan saat Will bertanya kepada salah satu mereka, sang wanita berkata “Tak seorangpun tinggal disini dan sekarang kau tinggal disini dan tak tahu tentang pembunuhan? Badai salju? Bulan April? Seluruh keluarga terbunuh”. Saat Will bertanya apakah kalian yang mengintip jendela kami? Anak laki-laki yang lainnya hanya menjawab “Dia kembali, Dia Kembali, Dia kembali”.





Saat Will berjalan-jalan ia melihat polisi disebuah tempat makan saat ia dekati dan bertanya-tanya tentang pembunuhan yang terjadi dirumahnya sang polisi tidak memberikan info apapun dan akhirnya Will kembali pulang kerumah dengan kecewa. Pada awalnya Will menyembunyikan informasi tentang pembunuhan yang terjadi dirumah mereka dari isri dan kedua anaknya tetapi anak keduanya yang bernama Dee Deee  mendengar dari tetangga sebelah tentang seluruh kelurga yang meninggal dibunuh dirumahnya dan Liby melihat Will sedang mengecat ulang tulisan-tulisan didinding, ia bertanya siapa “Peter Ward?”. Akhirnya Will menceritakan semua kejadian pembunuhan dirumah itu kepada Liby, Liby sangat kaget dan akhirnya mencoba menerimanya meski terror-teror tetap mereka rasakan. Puncak dari terror yang mereka rasakan adalah tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti didepan rumah mereka dan saat Will bertanya sang pengendara malah ingin menabrak Will. Disaat yang bersamaan polisi patroli datang hanya untuk melihat saja tanpa membantu, hal ini sungguh membuat Will dan Liby semakin kecewa. Ann Patterson sang tetangga hanya melihat tanpa bisa membantunya. Keesokan harinya Will datang Greenheaven karena merasa kecewa dan bingung dengan sikap mereka semua atas kejadiaan tadi malam didepan rumahnya.



“Mereka mengatakan bahwa kau tidaklah nyata”.



Lalu sang kepala meminta Will untuk duduk dan melihat video lima tahun yang lalu dulu untuk memastikan bahwa mereka membicarakan orang yang sama, yaitu Peter Ward. Mulailah Will melihat bahwa Peter Ward memiliki luka tembak di kepalanya akibat ulah sang istri, ia terus berteriak bahwa ia harus keluar untuk mencari pembunuh asli yang telah membunuh istri dan kedua putrinya lalu Peter Ward mulai menolak percaya kalau ia adalah Peter Ward. Ia mulai menciptakan nama baru untuk dirinya “10/08/10 W1-1L”. Saat Will melihat wajah asli dari Peter Ward ia sangat kaget bahwa itu adalah dirinya dan sang kepala menjelaskan “Kau tinggal di lembaga ini selama lima tahun Peter, luka tembak itu masih ada disana bukankah begitu Peter? Dan istri serta kedua anakmu telah meninggal”. Tentu saja Will (Peter Ward) menolak itu dan saat ia pulang kerumah ia melihat rumahnya yang tadinya bersih dan bagus seketika menjadi kotor dan kumuh. Mulailah Peter mempertanyakan kepada Liby siapa diri mereka sebenarnya, Peter menjelaskan kepada Liby dan kedua anaknya bahwa nama asli mereka adalah Beatrice Ward (Anak pertama Peter yang biasa ia panggil Trish), Katherine Ward (Anak kedua Peter yang biasa ia panggil Dee Dee) dan Elizabeth Ward istri Peter Ward yang biasa dipanggil Liby.



“Mungkin pikiranmu melindunginya sendiri dari kematian atau kebenarannya”.



Meski Peter sudah menyadari bahwa tidaklah nyata tetap saja ia dapat beromunikasi bahkan memeluk mereka, saat suatu malam kedua putrinya demam lalu meninggal Peter melihat bekas tembakan peluru ditubuh mereka, Liby yang terus menangis dan meminta mereka kembali akhirnya sadar setelah Peter mengatakan “Mereka sudah meninggal dan kau (Liby) juga sudah meninngal”. Polisi datang kerumah Peter atas laporan Ann tentang rumah disebrangnya yang sudah tidak layak tinggal tetapi ada yang tetap masuk kesana. Awalnya Peter kecewa kepada Ann tetapi akhirnya Peter mengerti maksud baik Ann dan sementara Peter tinggal dirumah Ann bersama putrinya. Saat Peter turun keruang tamu ia bertemu dengan mantan suami Ann yang bernama Jack, ia tidak suka kalau Peter tinggal disana karena bisa membahayakan putri mereka karena pada saat itu status Peter ada mantan narapidana kasus pembunuhan atas seluruh anggota keluarganya. Tetapi Ann yakin bahwa Peter tidak bersalah mencoba meminta Peter tetap tinggal disana dengan tenang.



Saat Ann melihat Peter tetap masuk kedalam rumah kosong itu ia mulai mengikutinya sedangkan Peter ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu sampai tiba-tiba Jack (mantan suami Ann) datang kesana dan mulai membius dan hendak membakar mereka hidup-hidup. Saat itulah Peter dan Liby yang sudah tidak nyata mengingat kejadiaan lima tahun lalu bahwa tiba-tiba ada laki-laki yang masuk kedalam rumah mereka saat Peter belum pulang bekerja dan ia mulai menembak kedua putri mereka dan Liby, saat Liby sekarat ia ingin menolong Peter yang sedang berkelahi dengan sang pembunuh tetapi peluru itu salah sasaran dan mengenai kepala Peter. Akhirnya Peter dan Ann mengetahui kebenaran bahwa yang membunuh Liby dan kedua putrinya adalah Jack dan temannya bukan Peter. Peter yang tetap ingin meyelamatkan Liby dan kedua putrinya meski ia sudah sadar bahwa mereka sudah meninggal akhirnya mengucapkan kalimat perpisahan kepada mereka dan mengambil buku catatan didalam tangga untuk ia bawa sebagai kenangan. Akhirnya Peter Ward benar-benar menulis buku dengan inspirasi cerita dirnya bersama sang istri dan kedua putrinya. Buku itu berjudul “Dream House”.



Kata terakhir Liby :

“Aku mencintaimu, Aku selalu bersamamu”.





Film ini hanya boleh ditonton oleh 17+ karena ada adegan kekerasan dan senjata. Meski alurnya maju dan mundur kita sebagai penonton tidak akan merasa kebingungan tetapi akan dibuat penasaran sampai akhir. Disini kita diajarkan bahwa tidak ada keluarga yang sempurna bahkan musuh yang tidak didygapun dapat hadir kapan saja dan disaat semuanya terjadi didepan mata kita, kita tetap harus bisa menerimanya dengan lapang dada. Jika tidak hal itu akan membuat diri kita sendiri akan terus hidup dalam bayangan rasa bersalah, dalam film ini karena Peter yang tidak bisa menerima kenyataan tentang kematiaan istri dan kedua putrinya akhirnya membuat dirinya di penjara selama 5 tahun tanpa bisa membuktikan bahwa dirinya jugalah korban.









Rating



Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat menonton yah ☺❤

Note :Gambar-gambar di ambil dari google yahh dan gambar adegan berdasarkan pada adegan film ☺❤




 

No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

°°°

°°°

°°°

°°°

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




°°°

°°°

°°°

°°°