°°°𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°°° °𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗣𝘀𝗶𝗸𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶° °𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗛𝗼𝗿𝗼𝗿,𝗱𝗹𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮➡️𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮➡️𝗧𝗵𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗱° °°°𝗞𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶°°°

Responsive Advertisement

°°°

°°°
Powered By Blogger

October 20, 2023

The Fight Club



1999






David Fincher Sebagai Sutradara






Edward Norton Sebagai Narator (Tanpa Nama)






Brad Pitt Sebagai Tyler Durden






Helena Bonham Carter Sebagai Marla Singer







Sinopsis

Kisahnya mengikuti kehidupan seseorang tanpa nama (Edward Norton) yang juga menjadi narator film ini. Sang narator pada awalnya menceritakan kehidupannya yang begitu membosankan dan masalah insomnia yang iia hadapi. Kisahnya mengikuti kehidupan seseorang tanpa nama (Edward Norton) yang juga menjadi narator film ini. Sang narator pada awalnya menceritakan kehidupannya yang begitu membosankan dan masalah insomnia yang ia hadapi. Semuanya membuat dirinya depresi dan ia berharap kehidupannya bisa berubah. Harapannya terkabulkan ketika dia bertemu dengan Tyler Durden (Brad Pritt), seorang penjual sabun misterius.

Pertemuan keduanya menjadi awal lahirnya klub bertarung yang dibentuk bagi orang-orang yang sudah bosan dengan kehidupan mereka. Meski dengan peraturan yang ketat, ternyata banyak orang yang tertarik untuk ikut. Alhasil, jumlah anggota mereka pun bertambah dengan pesat. Pertemanan keduanya berjalan dengan baik hingga suatu saat mereka bertemu dengan Marla Singer (Helena Bonham Carter). Kehadiran Marla menimbulkan konflik dan ketegangan antara sang narator dan Tyler. Selain itu, lambat laun klub bertarung yang mereka dirikan pun juga membuat keduanya terlibat dalam masalah besar dan berujung pada konsekuensi yang tidak terduga. Bagaimanakah akhir dari kisah keduanya?






Review


“Setiap malam aku mati dan setiap malam aku terlahir kembali. Dibamgkitkan”.



Latar belakang dsini termasuk kedalam film lama sehingga pakaian para pemeran, tempat, mobil, dll sangat tidak biasa. Film ini memiliki cerita yang unik menurut saya sebagai penulis review karena biasanya kebanyakan orang yang berasal dari keluarga yang kurang baik yang akan melakukan tindakan kekerasan bahkan perampokan tetapi disini sang tokoh utama yang disebut sebagai Narator (Tanpa Nama) memiliki kondominium di lantai 15 di sebuah gedung yang cukup terkenal yang bagus dan pekerjaan yang bagus tetapi akhirnya ia terjerumus kepada tindakan kiminal. Karena pekerjaan Narator (Tanpa Nama) menderita Insomnia setiap malam dan saat ia pergi berobat sang dokter menyarankan ia untuk datang ke First Methodist hari Selasa malam dan temui pria dengan kanker testis karena ia lebih menderita daripadanya. Datanglah ia kesana pada awalnya ia tidak nyaman tetapi saat sesi berpasangan ia bertemu dengan pria yang bertubuh besar yang memiliki payudara seperti wanita dimulailah ia mencurahkan isi hatinya dan Narator (Tanpa Nama) mulai terenyuh dan akhirnya ia pun merasa nyaman dan menangis juga.






“Kehilangan semua harapan adalah kebebasan”.





Malam harinya Narator (Tanpa Nama) pun tertidur pulas seperti bayi karena hal ini ia pun memutuskan untuk tetap ikut club itu kembali dan disana ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Marla Singer yang awalnya membuat dirinya tidak nyaman karena pakaian, riasan dan ia tidak segan merokok saat club berlangsung. Insomnianya kambuh kembali sehingga ia memutuskan untuk berbicara langsung kepada Marla untuk hanya datang ke club yang tidak ada dirinya disana agar ia bisa tidur nyenyak kembali. Karena pekerjaan Narator (Tanpa Nama) harus melakukan perjalanan jauh untuk mengecek kendaraan yang mengalami kecelakaan karena pekerjaannya adalah koordinator recall dengan tugas menerapkan rumus. Saat di pesawat ia bertemu dengan seorang pria bernama Tyler Durden yang membuat dan menjual sabun, ia menjelaskan bahwa dengan peralatan rumah tangga saja bisa membuat hingga ledakannya cukup keras. Narator (Tanpa Nama) kaget melihat kondominiumnya terbakar dan tidak menyisakan satu barang apapun sehingga ia kebingungan harus tinggal dimana dan disaat itu liat teringat Tyler untuk menmpang sementara dirumahnya dan ternyata tempat tinggalnya juga bukan miliknya tetapi karena kosong ia menempati saja dan terlihat sangat kumuh dan kotor Narator (Tanpa Nama) terpaksa tinggal disana dan ia mulai mengenal Tyler yang sebenarnya.





“ Jadi kita adalah orang yang sama”.





Diawali oleh bercanda saja untuk melepaskan penat mereka berkelahi satu sama lain didepan bar setelah mereka minum dan hal ini terus mereka laukan setiap malam hingga dilihat oleh beberapa orang dan akhirnya meluas menjadi sebuah Club Fight. Club ini mereka bangun tentu saja secara tersembunyi dibawah basement dan hanya anggota-anggota saja yang mengetahuinya. Anggota mereka yang awalnya sedikit menjadi banyak dan menyebar, Tyler ternyata memiliki niat lain dalam membangun Club Fight ini yaitu ia ingin membuat tentaranya sendiri. Awalnya Narator (Tanpa Nama) tidak mengetahuinya tetapi saat ia mengetahuinya ia ikut andil didalamnya sehingga pekerjaan awalnya yang bagus itu mulai ia lupakan karena ia merasa muak dengan manajernya. Tentara yang Tyler buat ini bernama Project Mayhem akan melakukan tindakan kriminal dari berkelahi dengan orang-orang diluar Club mereka merampok hingga meledakan suatu tempat dan lain sebagainya. Pada suatu malam Tyler tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi lalu Narator (Tanpa Nama) mengetahui bahwa Bob (Robert Paulsen) salah anggota Tentara Project Mayhem meninggal karena ditembak dibagian kepalanya dan tentu saja membuat Narator (Tanpa Nama) terguncang dan marah lalu ia masuk kedalam kamar Tyler untuk mencari petunjuk dimana keberadaannya.





Disana ia menemukan tiket-tiket perjalanan sehingga Narator (Tanpa Nama) memutuskan untuk pergi ke semua kota dari tiket Tyler tersebut mencoba mencari jejaknya tetapi hasilnya nihil sampai pada suatu hari ia datang ke bar dan pemiliknya memanggil Narator (Tanpa Nama) sebagai Mr. Durden lalu ia kembali ke kamar hotel untuk bertanya kepada Marla siapakah dirinya dan ia menjawab “Kau adalah Tyler”. Lalu sosok Tyler yang selama ini dilihat oleh Narator (Tanpa Nama) muncul yang berkata “Kau ingin mengubah hidupmu kau tak bisa melakukannya sendiri. Apa yang selalu kau inginkan.. maka jadilah aku”. Akhirnya Narator (Tanpa Nama) atau Tyler mengetahui semuanya saat ia kembali ke rumah kumuh itu lagi ia seperti mengalami Déjà vu dan Narator (Tanpa Nama) mengalami dirinya semakin lama semakin menjadi seperti Tyler dan mulailah Narator (Tanpa Nama) mencari tahu siapa saja yang selama ini ia hubungi saat menjadi Tyler dan orang-orang itu adalah anggota tentara yang selama ini ia dirinya. Narator (Tanpa Nama) mulai mencari Marla dan ingin menolongnya tetapi semua terlambat ia tetap ditangkap dan dibawa kepada dirinya lagi. Narator (Tanpa Nama) pergi ke kantor polisi untuk melapor dan ternyata hampir seluruhnya adalah anggota tentaranya lagi akhirnya ia pergi gedung kosong yang sudah diduga oleh Narator (Tanpa Nama) bahwa Tyler akan melakukan sesuatu disana dan ternyata benar ada bom didalam mobil saat Narator (Tanpa Nama) membatalkannya Tyler marah dan mulai menyakiti Narator (Tanpa Nama) yang sebenarnya adalah Narator (Tanpa Nama) memukul dan bertarung dengan dirinya sendiri sampai akhirnya Narator (Tanpa Nama) merasa ini sudah cukup dan keterlaluan, ia memutuskan untuk menembak kepalanya sendiri karena dengan begitu Tyler akan hilang selamanya dan setelah Narator (Tanpa Nama) melakukannya ia hanya sekarat dan benar saja sosok Tyler seperti lenyap ditelan bumi.





Film ini hanya boleh ditonton oleh yang berusia 21+ karena terlalu banyak adegan kekerasan, kriminal hingga sampai cara-cara merakit bom. Alur yang disuguhkan sungguh membuat kita yang awalnya benar ada dua orang ternyata salah, orang itu adalah orang yang sama, orang pertama bernama Narator (Tanpa Nama) yang terlihat bersih, tinggal di condominium dan memiliki pekerjaan yang bagus sedangkan orang kedua bernama Tyler merupakan sosok atau sisi lain dari seorang Narator (Tanpa Nama) bersifat berani, tegas dan berkarisma. Disini kita dapat belajar bahwa kita sebagai manusia bisa mengalami rasa bosan dan terkadang bingung harus berbuat apa, tanpa disadari apa yang kita lakukan berikutnya mungkin saja bisa merugikan orang lain dan orang banyak. Tidak ada salahnya kita bergabung dengan suatu organisasi yang bisa membuat kita menjadi lebih baik dan positif.







“Aku melihat seperti yang kau igin, bercinta seperti yang kau ingin. Aku pintar, mampu dan yang terpenting aku bebas melakukan apa yang tak bisa kau lakukan. Orang melakukannya setiap hari, mereka bicara pada diri sendiri dan melihat dirinya seperti yang diinginkan tapi mereka tak punya keberanian sepertimu. Kau masih bergelut dengannya jadi kadang kau tetaplah dirimu. Lain waktu kau bayangkan dirimu melihatku, perlahan kau membiarkan dirimu menjadi Tyler Durden”.









Rating

Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat menonton yah ☺❤

Note :Gambar-gambar di ambil dari google yahh dan gambar adegan berdasarkan pada adegan film ☺❤


 

No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

°°°

°°°

°°°

°°°

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




°°°

°°°

°°°

°°°