Penulis : Lyndsey Harris & Andrew Croft
Jumlah Halaman :
284
Sinopsis Buku
Selama
beberapa tahun pertama dalam hidupnya, Sarah Harris adalah seorang gadis kecil
yang normal, bahagia, dan populer. Tetapi sejak usia enam tahun dia menjadi
sasaran musuh yang kejam, manipulatif tetapi tidak terlihat - dan hidupnya
menjadi neraka yang hidup. Tak lama kemudian dia diskors dari sekolah,
diasingkan dari teman-temannya, benar-benar bingung dan benar-benar ketakutan.
Masa kecilnya yang bahagia telah hancur selamanya.
Bagi
ibunya, Lyndsey, itu adalah kehidupan di luar mimpi terburuknya. Gadis
kecilnya, putri yang sangat ia cintai, tampaknya telah berubah dalam semalam -
menjadi seorang anak yang hampir tidak dikenalnya. Seorang anak yang hampir ia
takuti. Tiba-tiba, Lyndsey berjuang untuk menjaga keluarganya bersama - dan
untuk menyelamatkan kewarasan putrinya. Tapi kemudian kebenaran mengerikan
mulai menjadi jelas. Dan baik Lyndsey maupun Sarah mengetahui bahwa mereka
adalah korban tidak bersalah dari pengkhianatan paling mengerikan yang bisa
dibayangkan ...
Kutipan Didalam Buku
“Ia bisa berpura-pura maupun ramah, Awas! Awas! Jangan percayai dia, Ia menipumu! Awas!”
Review Buku
Keluarga mana yang tidak pernah merasakan suatu keadaan sulit? Bahkan
terhadap anak-anak mereka. Di novel ini kita sebagai pembaca akan di suguhkan
suatu kejadian yang entah siapapun orangnya pasti tidak ingin hal ini terjadi
pada mereka karena semua keajadian tersebut benar-benar bisa menghancurkan
sebuah keluarga. Awalnya keluarga ini di kenal merupakan sebuah keluarga impian
karena di mana sang ayah, Mike merupakan seorang ayah yang sangat penuh kasih
sayang dan ia merupakan ayah pekerja keras. Sang ibu, Lyndsey merupakan seorang
ibu yang dapat membagi waktunya untuk bekerja dan mengurus kedua anaknya.
Lyndsey akan bekerja di malam hari di rumah sakit sehingga anak-anak mereka
tidak akan merasa kekurangan kasih sayang. Anak pertama mereka adalah laki-laki
bernama Luke, ia adalah seorang anak yang bertanggung jawab dan kelak adalah
orang selalu melindungi sang adik tersayangnya. Anak kedua mereka adalah
perempuan bernama Sarah, ia adalah seorang anak patuh, perhatian dan bisa
bertanggung jawab. Lyndsey sendiri memiliki suatu kekurangan yang ia ketahui
sejak dulu, yaitu ia menderita depresi yang mengharuskannya mengkonsumsi obat
bila di perlukan tetapi kekurangannya ini dapat ia atasi bersama sang suami.
Lyndsey memiliki seorang sahabat perempuan bernama Tanya, Tanya adalah seorang wnaita yang memiliki masa lalu yang cukup kelam hingga ia akhirnya bisa bertumbuh dewasa dan menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Andrew. Andrew sendiri adalah seorang laki-laki yang bertangung jawab dan sayang kepada keluarga kecilnya, tetapi sayangnya diantara keluarga kecil mereka ini Tanya-lah yang sangat dominan sebagai ibu. Tanya dan Andrew memiliki dua oaring anak, anak pertama laki-laki bernama David, David sendiri adalah seorang anak baik dan sangat menyanyangi adik perempuannya dan anak kedua mereka adalah perempuan yang bernama Amy. Amy sendiri adalah seorang anak yang baik dan memiliki persahabat yang erat dengan Sarah di kemudian hari. Hal inilah yang membuat Lyndsey dan Tanya merasa persahabatan mereka akan diteruskan oleh anak-anak perempuan mereka, karena persahabatan mereka yang cukup erat setiap harinya Lyndsey dan Tanya pun saling berkomunikasi via telepon atau bahkan Tanya akan membawa anak-anaknya ke rumah Lyndsey.
Hal inilah yang membuat seorang Lyndsey merasa tenang, nyaman dan merasa
tidak sendirian. Sang suami (Moike dan Andrew) tidak merasa keberatan dengan
kedekatan mereka bahkan mereka sekeluarga selalu melakukan hal yang sama secara
bersama-sama, tetangga pun sudah tidak merasa asing dengan kedekatan kedua
keluarga ini. Permasalahsn tentang anak-anak datang kepada Tanya, yakni David.
Tiba-tiba David menjadi seorang anak nakal dan sulit diatur bahkan berani
mencelakai orang lain, karena sudah diluar kendali Lyndsey sampai menghubungi
pihak-pihak yang berkompeten untuk menangani David. Tanya dan Andrew sendiri
pun sampai menyerah kepada anaknya tersebut. Saat semua hal yang sudah terjadi,
David tiba-tiba kembali lagi menjadi seorang anak yang baik penurut dan penuh
kasih sayang. Permasalahan tentang anak-anak terjadi lagi sekarang tetapi di
keluarga Lyndsey dan Luke yang selama ini pendiam tiba-tiba bermain-main dengan
api, api ini bersumber dari sebuah korek api.
Korek api ini entah bagaimna ada di dalam tas Luke, Luke memang beberapa
kali mengaku bahwa ia sedang bergaul dengan teman-teman baru karena ia merasa
kurang nyaman bila hanya bergaul dan berteman dengan satu orang saja, yaitu
David. Sampai akhirnya Lyndsey menghubungi pemadam kebakaran untuk datang ke
rumahnya agar menjelaskan langsung kepada Luke betapa berbahayanya api
tersebut. Setelah di jelaskan dan menonoton video tentang akibat api itu kepada
diri sendiri dan orang lain lalu Luke berkata “Tidak akan melakukannya lagi”. Tetapi
hal ini tidak bertahan lama karena ternyata di dalam tas Luke di temukan korek
api lagi dan kali ini sebanyak tiga buah. Tanya pun bertanya kepada Lyndsey
apakahn Luke dedang belajar merokok dan Lyndsey langsung bertanya kepada Luke
dan Luke hanya menjawab “Aku tidak tahu”. Entah bagaimana
hal yang terjadi kepada Luke pun berhenti dan hidup mereka menjadi tenang
kembali tetapi sayangnya ketenangan itu hanya sementara saja dan kejadian yang
berikutnya lebih menyeramkan lagi.
Sarah anak kedua Lyndsey tiba-tiba terpojok dengan bukti uang curian yang
memang hilang dari dompet Lyndsey dan uang tersebut di temukan di kamarnya,
lalu terjadi sobekan / sayatan yang awalnya kecil di gorden rumah, baju, jaket,
celana milik Lyndsey bahkan milik Tanya dan puncaknya surat-surat ancaman yang
datang ke rumah Tanya, tetangga bahkan ke sekolah dengan tulisan tangan Sarah.
Hal inilah yang membuat Lyndsey dan Mike semakin bingung dan stress tetapi Luke
sebagai kakak selalu membela dan menyanyangi sang adik memberi sebuah clue
kepada Lyndsey, “Kenapa selalu Tanya yang menemukan surat-surat jahat”. Tetapi
clue ini tidak di pedulikan oleh Lyndsey. Sampai akhirnya semua terungkap dan
akhirnya Lyndsey merasa lega bahwa bukan anak-anaknya yang melakukan semua ini
tetapi sang sahabat, Tanya. Andrew tidak membela sang istri karena menurut
dirinya hal yang sudah di lakukan oleh Tanya adalah hal yang tidak bisa di
anggap enteng bahkan Andrew pasrah bila sang istri harus di penjara. Benar saja
Lyndsey tidak memandang persahabatan mereka lagi dan ia mengambil jalur hokum.
Meskipun Lyndsey merasa lega karena bukan anak-anaknya tetapi ia merasa
sedih, kecewa dan bingung kenapa sang sahabatnya tersebut melakukan hal ini.
Hal yang Tanya lakukan bukan hanya merusak persahabatan mereka tetapi hampir
menghilangkan nama baik keluarganya, terutama Sarah yang anak perempaun yang
selama ini hanya bisa diam dan menerima semua tuduhan saja. Lyndsey sangat
merasa bersalah kepada Sarah tetapi Sarah dengan berani menunjuksn bahwa ia
tetap baik-baik saja, tetapi tetap saja terapis datang untuk selalu memantau
dan mengecek keadaan Sarah terutama psikisnya dan saat terapis meminta Sarah
untuk menganalisis dirinya ia menuliskan “Kepada siapun yang melakukan semua ini,
Inilah perasaanku akibat perbuatanmu, Marah takut khawatir muak dan
menggambarkan wajah-wajah kecil untuk menggambarkan masing-masing emosi”.
Dari novel ini kita belajar sedekat apapun kalian kepada sahabat tetap harus
ada batas kewaspadaan, kenapa? Karena tidak semua orang akan berani bersikap
jujur 100% atau baik 100%. Selain itu kita tidak mengetahui masa lalu orang
lain. Kepercayaan di dalam sebuah keluarga antara ayah-ibu-saudara adalah suatu
hal penting. Jangan pernah langsung menjudge bahwa bila di dalam keluarga ada
yang menderita suatu penyakit kejiwaan maka pasti itu di turunkan kepada
anak-anak mereka. Novel ini sangat di rekomendasikan kepada para ibu-ibu di
dunia ini untuk di baca karena novel ini benar-benar mengajarkan kita banyak
hal.
Rating
Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat membaca yah ☺❤ |
No comments:
Post a Comment