Hotel tersebut dikelola oleh seseorang
bernama Larry (John Hawkes). Setelah terdampar di hotel, sepuluh orang
tersebut secara perlahan dibunuh oleh sosok misterius. Mereka adalah Ed Dakota
(John Cusack), Caroline Suzanne (Rebecca De Mornay), Rhodes (Ray Liotta), Paris
Nevada (Amanda Peet), seorang pelacur, seorang pengantin baru, Lou (William Lee
Scott), Ginny (Clea DuVall), dan keluarga York. Mereka terjebak di hotel karena
cuaca buruk sehingga terpaksa untuk menetap di sana. Sementara itu, seorang
narapidana bernama Malcolm Rivers (Pruitt Taylor Vince) sedang menanti eksekusi
hukuman mati atas kejahatannya karena telah membunuh seseorang di sebuah
apartemen. Selama persidangan, seorang psikiater mendiagnosis Malcolm mengalami
gangguan mental sehingga hukuman mati terhadap dirinya harus ditunda. Adakah
hubungan antara kematian sepuluh orang asing di hotel tersebut dengan kasus
Malcolm Rivers?
Edward (Ed) atau Malcolm adalah seorang pria yang
mengalami penyakit gangguan mental (Gangguan kepribadiaan ganda), penampilan
aslinya adalah seorang pria dengan perawakan tinggi, berkulit putih, mata
coklat dan kepala gundul. Ia ditangkap oleh pihak kepolisian karena telah
melakukan pembunuhan terhapan enam orang dan pembunuhan tersebut dikenal dengan Pembunuhan The Rivers sehingga
Malcolm yang nerupakan nama aslinya juga disebut sebagai Rivers. Tetapi sang psikiatri yang
sudah mengetahui dan menangani Malcolm sejak lama mencoba untuk menyelamatkannya
dari hukuman mati karena ia tahu bahwa yang melakukan pembunuhan tersebut
adalah kepribadiaan-kepribadiaannya yang lain sehinnga saat 24 jam sebelum
eksekusi dilakukan sang dokter akhirnya mendapatkan kesempatan terakhir untuk
memberikan penjelasaan kepada jaksa, dll untuk melihat sendiri apakah Malcolm
secara sadar mengetahui pembunuhan tersebut.
Film ini akan membawa kita sebagai penonton ke alur
maju mundur bahkan masuk kedalam pikiran seseorang yang memiliki kepribadian
ganda. Saat itu kita akan menyaksikan sendiri sebuah kisah pembunuhan di Motel
yang seakan-akan nyata dan benar terjadi bahkan tokoh-tokoh di dalamnya juga
terasa real di kehidupan nyata. Dari tokoh Larry sebagai manajer penginapan, Alice
dan George yang merupakan pasangan suami istri, Timothy (Anak dari pasangan
suami istri), Suzanne yang berprofesi sebagai aktris, Ginny dan Lou adalah
pasangan pengantin baru, Paris yang merupakan seorang pelacur dan Rhodes yang
merupakan seorang petugas lapas. Rhodes membawa seorang tahanan pindah yang
terkenal cukup kejam. Mereka semua saling bertemu di jalan dan di dalam Motel
tersebut karena cuaca ekstrim yang memutuskan jalur perjalanan dan telepon.
Ed yang tidak sengaja menabrak Alice dijalan terus
menerus mencoba menghubungi ambulans tetapi hasilnya nihil sehingga Alice
meninggal dunia. Saat semua orang di penginapan merasakan pasrah dengan cuaca
terjadi suatu tragedi pembunuhan, korban pembunuhan pertama itu adalah Suzanne.
Saat Suzanne yang sedang mencoba mencari sinyal handphonenya ia tidak sadar
masauk ke tempat gelap dan berakhir di dalam mesin laundry. Setelah kejadian
ini Ed kembali ke kamar Motel untuk mengumpulkan semua orang untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi dan meminta kepada semua orang umtuk berhati-hati
karena tahanan yang dibawa oleh Rhodes telah kabur dan kemungkinan besar ia
yang melakukan pembunuhan kepada Suzanne. Disaat semua orang yang panic terjadi
lagi pembunuhan berikutnya dan korban tersebut adalah Lou.
Saat memeriksa Lou Ed dan Rhodes baru menyadari ada
nomor kunci kamar mereka yang berdarah dan itu juga ditemukan pada jasad
Suzanne, angka-angka tersebut seperti hitungan mundur kepada korban pembunuhan
lainnya. Tahanan yang kabur tersebut ditemukan dibunuh dengan cukup tragis
sehingga Ed dan Rhodes mulai meminta penjelasaan dan mencurigai Larry sebagai
manajer Motel karena hanya dirinyalah yang memiliki set kunci kamar dan ia
pulalah yang sangat hafal lingkungan Motelnya tersebut. Korban berikutnya
adalah George yang terbunuh karena menyelamatkan anaknya yang hampir saja
ditabrak oleh Larry dan ditubuh George ditemukan kunci nomor kamar berdarah
lagi. Mulailah Ed dan lainnya menganalisa hal itu bisa terjadi sedangkan George
tertabrak di depan mata mereka dan bagaimana sih pelaku melakukannya. Karena
kasihan terhadap Timothy Ed meminta kepada Ginny dan Paris untuk pergi bersama
Timothy.
Saat Ginny dan Timothy masuk ke dalam mobil, mobil
tersebut meledak dan anehnya semua jasad hilang termasuk jasad George, Alice,
Lou dan Suzanne. Mereka menyadari sesuatu keanehan yang terjadi, yaitu mereka
sengaja dikumpulkan disuatu tempat oleh sih pelaku karena mereka memiliki
kesamaan hari ulang tahunnya, tetapi semua berubah saat Paris dan Ed menyadari
bahwa Rhodeslah tahanan yang kabur. Tetapi semua sudah terlambat dan hanya
meninggal Paris yang terus melajukan mobilnya pergi dari Motel tersebut untuk
membangun kebun jeruk impiannya. Pelaku pembunuhan ternyata datang kembali dan
meyerang Paris hingga tewas. Malcolm akhirnya tidak jadi dihukm mati tetapi
hanya rawat di rumah sakit negara bagian di bawah perawatan Psikiatri Dr,
Mallick.
“Ketika aku menaiki tangga, aku
bertemu seorang pria yang taka da di sana. Dia tidak ada lagi di sana hari ini.
Aku berharap ia pergi.”
Film ini termasuk ke dalam film pembunuhan yang
cukup mengerikan sehingga hanya boleh di tonton oleh mereka-meraka yang sudah
berusia 18+ ke atas karena menampilkan adegan kekerasan dan darah-darah. Alur
film ini cukup jelas meski maju mundur, setiap adegannya tidak bisa ditebak
sehingga penonton akan semakin penasaran. Kita akan dibawa masuk ke dalam
pikiran seorang laki-laki yang memiliki kepribadiaan ganda sehingga apa yang
kita tonton terasa sangat real. Film ini mengajarkan kita untuk selalu
berhati-hati di manapun dan ke manapun kita barada, termasuk kepada orang baru
yang kita temui. Dalam menangani orang yang memiliki kejiwaan tidak stabil
lebih baik harus lebih waspada.
Rating
Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat menonton yah ☺❤ Note :Gambar-gambar di ambil dari google yahh dan gambar adegan berdasarkan pada adegan film ☺❤ |
No comments:
Post a Comment