°°°𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°°° °𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗣𝘀𝗶𝗸𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶° °𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗛𝗼𝗿𝗼𝗿,𝗱𝗹𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮➡️𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮➡️𝗧𝗵𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗱° °°°𝗞𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶°°°

Responsive Advertisement

°°°

°°°
Powered By Blogger

January 15, 2023

Helen Keller (The Miracle Worker)



1962



Arthur Penn Sebagai Directed





Fred Coe Sebagai Produced




Anne Bancroft Sebagai Anne Sullivan




Patty Duke Sebagai Helen Keller




Victor Jory Sebagai Captain Arthur Keller




Inga Swenson Sebagai Kate Keller





Andrew Prine Sebagai James Keller




Sinopsis

Film ini menceritakan penemuan bahasa Helen Keller seorang tunanetra dan tuli melalui kesabaran Anne Sullivan dalam mengajar Helen Keller, akhirnya Keller dapat berbahasa setelah kesulitan berkomunikasi karena kehilangan penglihatan dan pendengarannya di masa kanak-kanak. Kisah ini memiliki latar tempat di rumah keluarga Keller di Tuscumbia, Alabama, Amerika Serikat. Dalam adegan pembuka, keluarga mengetahui bahwa bayi Keller akan selamat dari demam yang mengancam jiwanya. Ibu Keller, Kate, bagaimanapun, menyadari sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada kelangsungan hidup Keller ketika dia menyadari bahwa bayi itu tidak dapat melihat juga mendengar.



Ketika Keller berusia enam tahun, ayah Keller ingin memasukkannya pada sebuah lembaga yang mengurus anak 'sakit', tetapi Ibunya ingin mencari perawatan medis yang lebih baik. Alexander Graham Bell sempat memeriksa kondisi Keller, namun ia tidak dapat membantu. Akhirnya, Kellers menghubungi Institut Perkins untuk Tunanetra di Boston; lalu direktur mengirim Annie kepada keluarga Kellers. Ketika Annie pertama kali bertemu Helen, anak itu tidak pernah didisiplinkan. Keller terisolasi dalam keheningan dan kegelapan, ia berkeliaran di rumah dan rentan terhadap amukan. Annie sendiri pernah merasakan bagaimana rasanya dilembagakan, jadi ia bersimpati dengan urgensi yang Ibu Keller rasakan tentang anaknya. Annie juga buta, jadi dia tahu sebagian seperti apa dunia Keller. Dia tahu bahwa kunci transformasi Keller adalah bahasa.







Review

Film ini merupakan kisah nyata dari seorang wanita yang mengalami tunanetra sejak ia kecil, wanita ini bernama Hellen Keller yang nantinya akan menjadi pencetus atau pelopor untuk wanita-wanita di seluruh dunia menjalani kehidupannya sehari-hari termasuk cara berkomunikasinya. Film ini sendiri berdasarkan buku biografi Helen Keller dan di jadikan film dengan judul The Miracle Worker pada tahun 1962 sehingga warna film masih hitam dan putih saja. Produser Fred Coe akan membawa kita penonton kedalam kehidupan seorang anak dari kelurga yang cukup berada secara finansial, anak ini bernama Helen Keller dan pada awalnya memiliki tingkah laku dan tempramen yang kasar sekali kepada semua orang di sekitarnya ditambah lagi ia tidak bisa berbicara dan melihat sehingga membuat orang tuanya menjadi kebingungan bagaimana harus memberitahunya. Orang tua Helen bernama Arthur Keller (ayah) dan Katie Hellen (ibu), Helen juga memiliki seorang kakak laki-laki dan adik perempuan yang lahir sempurna. Saat Helen sudah tumbuh menjadi anak yang bisa berjalan dan berlari ia setiap hari terus mencoba memegang dan mencari sesuatu yang sepertinya ingin berkomunikasi karena keterbatasan yang ia miliki sehingga semua orang tidak mengerti dan hal ini yang membuat Helen seperti putus asa sehingga apa yang dilakukannya akan membuat kegaduhan atau mencelakai orang lain.






“Tak adakah yang bisa dilakukan untuk mengangkat jiwa manusia ini? Seluruh warga sekitar akan bergegas menyelamatkan wanita ini jika ia terkubur hidup-hidup didekat lubang galian dan buruh dengan semangat sampai ia berhasil dikeluarkan. Jika ada seseorang yang punya kesabaran sebesar semangatnya dia mungkin bisa membangunkannya., mungkin bisa membangunkannya ke sebuah kesadaran atas kodrat abadinya. Peluang memang kecil tetapi dengan peluang kecil mereka akan berusaha dengan keras mengeluarkannya dari lubang”.






Saat Helen menyentuh mata Katie lalu menunjuk ke boneka yang ia pegang, Katie menyadari bahwa Helen memiliki suatu perasaan didalam sentuhannya sehingga Katie meminta kepada Arthur untuk terus mencari seseorang yang bisa membantu anaknya. Pada awalnya Arthur ragu karena bantuan yang ia cari selalu tidak hasil dan saat Arthur melihat Helen lagi ia memutuskan untuk mencobanya lagi dan  kali ini ia akan menghubungi Institut Perkins dan disana merekomendasikan seorang wanita yang dulunya pernah buta juga tetapi sudah menjalini operasi mata sehingga sekarang ia menjadi normal kembali, wanita itu bernama Annie Sullivan. Annie Sullivan adalah wanita terbaik dan cukup berpengalaman untuk anak-anak yang memiliki keterbatasan seperti Helen. Saat pertama Annie melihat Helen didepan rumahnya ia dapat melihat betapa cerdasnya Helen dan saat Helen membawakan koper Annie kekamarnya ia hanya mencoba membantu Helen yang gerakannya seperti penasaran apa yang ada didalamnya dan saat Helen menemukan boneka disitulah Annie mencoba mengajarkan bahasa alphabet dengan tangan kepada Helen untuk terus ia ulang dan mengerti, “D-O-L-L”, tetapi Helen mulai kasar lagi sehingga Annie mulai mencoba mengajarkannya hal lain tetapi ia harus melakukan lebih mengamati perilaku Helen terlebih dahulu.







“Apa jiwa manusia kurang berarti dibandingkan raga itu?”






Saat makan malam Annie melihat Helen tidak diajarkan cara makan yang benar bahkan perilakunya ini diberikan reward, Annie merasa tindakan Katie dan Arthur adalah salah karena tidak mengajarkan hal yang benar kepada Helen maka oleh karena itu Annie meminta ke kedua orang tua Helen untuk hanya tinggal berdua saja dengan Helen agar ia dapat mengajarkan semua hal tanpa gangguan rasa kasihan dari mereka. Karena menurut Annie rasa kasihan keluarganya akan menghambat Helen belajar. Tinggallah Annie dan Helen dirumah pondok kelaurga Keller disana Helen hanya bergantung kepada Annie, dari makanan, minuman, cara berpakian, mandi dan belajar mengeda kata alphabet dengan tangan. Saat kedua orang tua Helen datang menjenguk mereka meminta sangat kaget dengan perkembangan Helen karena Helen sudah bisa makan dengan sopan di atas makan dan sudah bisa memakai kaos kaki dengan benar, karena hal inilah orang tua Helen meminta kepada Annie untuk membawa pulang kembali Helen. Awalnya Annie ragu karena Helen belum belajar semua hal terutama merasakan perasaan orang lain atau lingkungan di sekitarnya tetapi akhirnya ia menyetujui juga tetapi baru beberapa jam tingkah tidak sopannya kembali lagi dan ini membuat Annie terpaksa membawa Helen di halaman rumah untuk diajarkan kembali dan perlahan Helen mulai lebih mengerti kata gerakan tangan bahkan perasaan orang lain.






“I Love Helen”






Alur film ini terbilang cukup cepat dibandingkan dengan novelnya karena fokus kepada bagaimana cara seorang Annie Sullivan mengajarkan seorang anak yang berkebutuhna khusus dan memiliki tempreman kurang baik. Cara-cara Annie ini masih kita dapat lihat hingga sekarang karena cara ini digunakan untuk mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus tetapi dicampur dengan cara modern tentunya. film ini bisa ditonton oleh semua umur karena banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Meski film ini berwarna hitam dan putih saja tetapi selama menonton kita tidak akan merasa bosan dan film ini mengajarkan kita untuk lebih bersabar kepada anak berkebutuhan khusus dan tidak lupa juga tetap memberikan rasa kasih sayang terus menerus karena mereka juga butuh rasa nyaman dan sayangi.










Rating


Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat menonton yah ☺❤

Note :Gambar-gambar di ambil dari google yahh dan gambar adegan berdasarkan pada adegan film ☺❤



 

No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

°°°

°°°

°°°

°°°

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




°°°

°°°

°°°

°°°