°°°𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°°° °𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗣𝘀𝗶𝗸𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶° °𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗛𝗼𝗿𝗼𝗿,𝗱𝗹𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮➡️𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮➡️𝗧𝗵𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗱° °°°𝗞𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶°°°

Responsive Advertisement

°°°

°°°
Powered By Blogger

November 9, 2021

Kisah Tragis Oei Hui Lan (Putri Orang Terkaya Di Indonesia)-True Story

 



Penulis                         : Agnes Davonar

Jumlah Halaman         : 307



Agnes Davonar


Sinopsis Buku

Oei Hui Lan terlahir dengan kemewahan dan kehidupan yang sempurna, ayahnya Oei Tiong Ham adalah seorang pria terkaya di Asia Tenggara yang disebut sebagai raja gula asal Semarang. Suaminya Wellington Koo adalah seorang politikus handal, ia menjabat sebagai menteri luar negeri China yang ikut serta dalam pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sang ibu yang ambisius berhasil membawanya bergabung dengan kalangan jet-set di Eropa yang sejajar dengan keluarga kerajaan di Eropa.

Perjalanan hidup Hui Lan bagaikan sebuah kisah telenovela yang tidak pernah berhenti dengan konflik, perselingkuhan dan tragedi kehidupan. Sang ayah, tiba-tiba meninggal dan menyisakan warisan yang menjadi petaka diantara 8 istri dan 42 anak-anak yang dilahirkan. Warisan yang sejatinya membawa berkah berubah menjadi pertikaian yang tidak pernah berhenti sampai detik ini.

Sebuah sejarah kehidupan yang benar-benar membuat kita bertanya apakah kekayaan dan kehormatan dapat memberikan kita rasa bahagia sesungguhnya.





Kutipan Didalam Buku

Saya bermimpi suatu saat ketika anak-anak saya terlahir, mereka dapat tinggal di tempat yang berbeda-beda di dunia ini.

Tidak peduli apapun warna kulit dan betapa buruknya wajah mereka, yang terpenting mereka terlahir untuk dikenal dari perilaku dan wataknya.





Review Buku

Buku ini membawa kita kembali ke tahun 1899 (zaman jajahan Belanda) di kota Semarang, Indonesia. Di tahun itu lahirlah seorang anak perempuan yang kelak akan menciptakan suatu sejarah bagi kota Semarang dan anak perempaun itu bernama Oei Hui Lan. Sejak kecil Oei Hui Lan hidup bagaikan seorang putri di negeri dongeng karena ayahnya yang bernama Oei Tiong Ham yang memiliki perusahaan gula terbesar di Asia itu sangat sayang kepada putrinya itu. Ayahnya Oei Hui Lan membangun rumah bak istana dengan luas tanah 9,2 hektar di tengah-tengah kota Semarang, rumahnya bergaya khas Italia dengan lapisan lantai keramik putih, di setiap ruangan terdapat sekat bambu yang menyerupai istana kerajaan di China, terdapat 200 ruangan juga ditambah dapur, vila pribadi dan 2 paviliun besar yang biasa digunakan untuk menjadi ruang pesta keluarga, kebun binatang pribadi dan di ujung tanah belakang dibangun rumah yang diperuntukan untuk pelayan.





Agnes Davonar berhasil membawa kita masuk ke dunia Oei Hui Lan yang merasakan bahagia, kasih sayang yang didapatkan dari kedua orang tuanya, rasa sedih, senang, dll selama hidupnya. Karena ibunya Oei Hui Lan tidak bisa melahirkan anak laki-laki maka ayahnya memiliki banyak gundik dan total saudara Oei Hui Lan adalah 42 orang yang kelak hal ini akan membuat permasalahan harta warisan yang tak kunjung usai.





Meski hidup bak putri, Oei Hui Lan tetap mengalami pertumbuhan seperti anak-anak lainnya. Oei Hui Lan juga mengalami cinta pada pandangan pertama dan patah hati juga karena pria itu ternyata sudah memiliki istri dan anak. Oei Hui Lan mencoba melupakan pria itu tetapi ada satu kalimat terakhir dari pria itu yang tidak akan pernah ia lupakan,

“Layang-layang akan terbang  selama mungkin di langit namun pada akhirnya ia akan jatuh ke bumi dan menjadi tak berdaya. Kita akan berpesta selama kita bisa tapi pada akhirnya pesta akan usai dan kita akan hanya ingat tentang kenangan”





Ibu Oei Hui Lan berhasil membuat anaknya berada di kalangan jet-set kelas atas sehingga Oei Hui Lan disebut juga ratu pesta, di pesta-pesta ini Oei Hui Lan bergaul dengan wanita-wanita bangsawan dari berbagai negara sehingga kedudukannya tidak bisa dianggap remeh. Di pesta ini juga Oei Hui Lan dijodohkan kepada seorang laki-laki yang bernama Wellington Koo yang menjabat sebagai menteri luar negeri China. Meski Wellington Koo berstatus duda beranak dua tetapi ia tetap bersikap baik kepada Oei Hui Lan.





Setelah menikah Oei Hui Lan tinggal dirumah sederhana suaminya (Wellington Koo), sederhana karena rumah itu adalah rumah dinas dari pemerintah China. Oei Hui Lan yang sudah terbiasa dengan gaya hidup sebagai putri dengan rumah mewah akhirnya membangun kembali rumah dinas itu dengan uang ayahnya Oei Hui Lan karena gaji suaminya cukup kecil meskipun sudah di peringatkan oleh suaminya kalau nantinya tetap akan menjadi milik pemerintah China Oei Hui Lan tetap membangunnya dengan mewah.





Tidak lama dari renovasi rumah tersebut terjadilah masa krisis yang dirasakan oleh seluruh negara, karena hal ini Wellington Koo yang masih menjabat di pemerintahan harus membantu mengatasi hal ini dan tidak terasa hal ini lah yang membuat hubungannya dengan sang istri (Oei Hui Lan) menjadi renggang dan hal yang paling ditakuti oleh Oei Hui Lan  terjadi yaitu sang ayah tersayang harus meninggalkan dunia untuk selamanya. Setelah melewati masa-masa perang dunia kedua yang berkepanjangan dan menguras tenaga Oei Hui Lan yang harus tinggal ke negara lainnya bersama anak-anaknya, Oei Hui Lan tetap harus kembali kepada kenyataan pahit yaitu pembagaian harta warisan ayahnya yang tidak ada habisnya meski sudah dibagi rata.




Buku novel ini berdasarkan pada kisah nyata sehingga gambaran suasana, pakaian dan nama-nama didalamnya adalah benar. Alur cerita sangat membuat dan membawa kita pembaca ke kehidupan tokoh utama (Oei Hui Lan) di zaman itu, kita bisa merasakan perasaan Oei Hui Lan dari masa kecil hingga besar. Dari buku ini kita diajarkan bahwa kebahagian tidak selalu memiliki banyak harta dan uang, kebahagiaan tidak bisa dirasakan dengan sendirinya kecuali mencari dan mendapatkannya. Bagi penggemar buku kisah nyata dengan alur yang jelas, buku ini termasuk ke dalam buku rekomendasi yang tepat.

“Berkenalan dengan kaum Ningrat dan orang-orang berduit tidaklah penting, otak dan kepribadian lebih. Kita bisa menderita akibat haus kekuasan tetapi kita bisa mendapatkan kesenangan dari sikap hormat, kesederhanaan dan sifat lurus. Kita harus menghargai orang-orang lain dan hidup ini”


Rating

Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat membaca yah ☺❤

Note :Gambar-gambar di ambil dari buku novel aslinya yahh ☺❤


No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

°°°

°°°

°°°

°°°

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




°°°

°°°

°°°

°°°