°°°𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°°° °𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗣𝘀𝗶𝗸𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶° °𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗛𝗼𝗿𝗼𝗿,𝗱𝗹𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮➡️𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮➡️𝗧𝗵𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗱° °°°𝗞𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶°°°

Responsive Advertisement

°°°

°°°
Powered By Blogger

November 12, 2021

Kisah Tragis Nina Wang (Perempuan Terkaya Di Asia Asal Hongkong)-True Story


 


Penulis                         : Agnes Davonar

Jumlah Halaman         : 235




Agnes Davonar


Sinopsis Buku

Pada tahun 2007, majalah Forbes merilis bahwa Nona Wang asal Hongkong adalah orang terkaya ke-204 di dunia dengan harta senilai USD 4,2 miliar. Jumlah tersebut diperkirakan melebihi kekayaan ratu Inggris sekaligus menempatkannya sebagai perempuan terkaya di Asia. Meski bergelimang harta, Nina Wang mengaku tidak punya waktu untuk menghabiskan kekayaannya. Bahkan untuk makan dia memilih hanya memesan makanan cepat saji. Ia dikenal sebagai perempuan pelit dan kikir karena hanya menggunakan tak lebih dari USD 500 per bulan atau setara dengan gaji pembantu pribadinya.

Kisah hidupnya sendiri begitu tragis bak telenovela dimulai dari kehidupan kecilnya yang miskin, kasus penculikan suaminya yang berakhir dengan kematian sampai perebutan warisan bersama ayah mertua sepanjang hidupnya hingga ia meninggal karena kanker. Lalu pertanyaannya? Apakah Nina Wang bahagia dengan kehidupannya? Bagaimana nasib harta warisan janda tanpa anak ini setelah ia meninngal? Sebuah kisah inspirasi yang akan membuat anda menemukan jawabannya.


Kutipan Didalam Buku

 “Bila kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki dalam hidup, maka kita tidak akan pernah bisa menjadi pribadi yang bahagia”


Review Buku

Mungkin sudah ada yang pernah mendengar atau bahkan membaca majalah Forbes yang saat itu sedang menyoroti seorang tokoh yang di klaim sebagai perempuan terkaya di Asia. Perempuan ini adalah Nina Wang yang bernama asli Kung Yu Sum. Agnes Davonar membawa kita sebagai pembaca kepada kisah hidup yang dimulai pada tahun 1937. Nina Wang adalah seorang perempuan yang berasal dari pinggiran desa Zhejiang kota kecil Wenzhou, Shanghai. Nina Wang lahir dari keluarga yang sederhana sehingga ia belajar hidup sulit dari masa kecil, meski ia harus hidup dengan sederhana tetapi kedua orang tua Nina Wang memiliki pemikiran pendidikan adalah penting meski Nina Wang adalah seorang anak perempuan. Tidak dipungkiri pada zaman itu perempuan mengalami kesulitan untuk bersekolah karena negara China sedang mengalami pergolakan politik yang hebat serta masa penjajahan jepang.




Setelah kelahiran adik laki-lakinya Nina Wang dan keluarganya pindah ke kota sehingga bisa berdagang lebih baik lagi. Nina Wang mulai bersekolah di tempat baru dan ia berkenalan dengan seorang anak laki-laki yang bernama Teddy Wang (Nama asli : Wang The Huei), awal pertemuan dan kisah mereka terus berlanjut bak seperti kehidupan di telenovela yang biasa di tayangkan di televisi, Diawali dengan pertengkaran, perdamaian, persahabatan dan cinta pertama. Teddy Wang yang membuat ciri khas pada seorang Nina Wang kecil hingga dewasa, yaitu kepang dua karena bagi seorang Teddy Wang perempuan cantik itu adalah perempuan yang berkepang dua.




Karena masa penjajahan Jepang ke China mulai membuat cemasnya pengusaha yang mempunyai usaha di sana dan hal ini termasuk menganggu keluarga Teddy Wang, akhirnya keluarga Teddy Wang memutuskan untuk pindah ke Hongkong dan hal ini yang membuat seorang Nina Wang kecil merasa sedih karena cinta pertamanya harus pergi jauh darinya meski Teddy Wang yang berjanji akan kembali kepada dirinya lagi. Setelah perpisahan yang cukup panjang dan bertahun-tahun Teddy Wang menuliskan surat kepada Nina Wang yang memberikan informasi bahwa ia masih menunggu sahabat kecilnya itu, yaitu Nina Wang.




Saat selesai berkuliah Nina Wang menerima pekerjaan di Hongkong, ia berharap bisa mengubah masa depan dirinya dan keluarganya terutama lagi ia bisa bertemu dengan cinta pertamanya, yaitu Teddy Wang meski ia takut kalau saja Teddy Wang sudah menerima perjodohan dari keluarganya untuk menikah dengan perempuan lain. Di Hongkong Nina Wang memiliki sahabat yang bernama Meilan, Meilan merasa bingung kepada Nina Wang mengapa ia hidup begitu irit dan setelah mendengarkankan penjelasan akhirnya ia mengerti. Suatu ketika Meilan mengajak Nina Wang untuk menonton film di bioskop, awalnya Nina Wang menolak karena harga tiketnya yang cukup mahal tetapi akhirnya ia menerimanya karena penasaran bagaimana menonton film di bioskop Hongkong.




Setelah selesai menonton film, saat Nina Wang menunggu Meilan kembali ada seorang laki-laki yang mendekatinya dan memanggil namanya dan Nina Wang yakin laki-laki itu adalah Teddy Wang. Karena pertemuan pertamanya itu Teddy Wang mulai datang ke tempat kerja Nina Wang untuk mengajaknya makan dan berbicang tentang masa kecilnya. Setelah pertemuan kesekian kalinya Teddy Wang mengajak Nina Wang untuk datang ke acara ulang tahun ayahnya Teddy Wang (Wang Din Shing), disanalah Teddy Wang melamar Nina Wang untuk menikah. Nina Wang yang merasa tidak percaya diri karena ia berasal dari keluarga miskin sedangkan Teddy Wang adalah orang kaya yang terpandang di Hongkong. Saat kesulitan ini sahabatnya Meilan datang untuk memberi nasehat dan dukungan agar Nina Wang menerima lamaran tersebut saja karena perasaan cinta tidak memandang status seseorang apakah miskin ataupun kaya raya.




Perayaan pernikahan Nina Wang dan Teddy Wang dilaksanakan di dua kota, Kota Hongkong bersama keluarga suaminya (Teddy Wang) dengan sangat meriah dan Kota Shanghai bersama keluarga Nina Wang dengan sederhana karena pada saat itu pemerintah China melarang melakukan perayaan dengan meriah. Saat kembali ke Hongkong Nina Wang langsung memberikan surat pemberhentian dirinya kepada bosnya dan diterima dengan sedih oleh bosnya juga sahabatnya (Meilan). Seperti pasangan suami istri lainnya mereka juga melakukan bulan madu selama satu bulan penuh ke Eropa (Inggris, Perancis, Belanda dan Swiss). Saat kembali ke Hongkong Nina Wang tinggal di rumah besar dan mewah dari suaminya. Mereka bekerja sama untuk membangun perusahaan yang bernama Chinachem yang bergerak di bidang property, setelah beberapa saat usaha mereka ini maju sangat pesat sehingga suaminya Nina Wang semakin sibuk dengan pekerjaannya.




Karena kesibukan suaminya akhirnya Nina Wang mencoba semakin membantu sang suami tapi tanpa ia sadari ada penyakit yang bersarang di perutnya. Setelah kesakitan yang Nina Wang rasakan akhirnya sang suaminya membawa dirinya ke ruma sakit, betapa kagetnya mereka berdua saat mendengarkan vonis dari dokter bahwa Nina Wang harus melakukan operasi pengangkatan indung telur yang di sebelah kiri karena sudah terinfeksi. Betapa sedih dirinya (Nina Wang) bahwa semakin kecilnya kesempatan ia bisa memberikan keturunan kepada suaminya. Sang ayah mertua (Wang Din Shing) meminta kepada sang anak (Teddy Wang) untuk menikah lagi tetapi langsung ditolak karena bagi Teddy Wang “Satu kehidupan satu cinta”.




Saat fokus ke perusahaan property, Nina Wang dan Teddy Wang mengetahui kehidupan di Hongkong selalu penuh dengan dunia gelap, dunia kejam dan dunia yang tidak pernah tidur bagi mereka yang mampu memiliki kekuasaan dan uang untuk menikmatinya. Ketika itu pula Teddy Wang mendapatkan tawaran dari pemerintah untuk membangun beberapa kawasan di daerah Kowloon yang terkenal semerawut karena dikenal dengan banyaknya mafia perjudian dan geng-geng hitam yang menguasai tempat itu sebagai tempat persembunyian mereka. Nina Wang sangat cemas akan hal ini tetapi sang suami mengatakan bahwa inilah kesempatan terbesar untuk membuat bisnisnya berjalan. Entah bagaimana pembangunan di kawasan ini berhasil dan beberapa tahun kemudian kawasan Kowloon berkembang karena bisnisnya dan tempat tinggal terpadu yang sangat strategis. Seiring pesat dan majunya usaha property sang suami akhirnya tanpa ia sadari banyak orang yang membenci cara suami Nina Wang berbisnis.




Kejadian yang menakutkan bagi Nina Wang akhirnya terjadi kepada suaminya, yaitu penculikan. Sang suami (Teddy Wang) di culik oleh mafia hitam Hongkong dari mobilnya, anjing tersayangnya di tembak mati di tempat dan sang supir ditendang keluar dari mobil tersebut. Saat mencari tahu keberadaan sang suami bersama polisi dan sang ayah mertua, Nina Wang mendapat telepon dari sang penculik dan mereka meminta tebusan 11 juta dolar kepada Nina Wang. Setelah mereka mendapatkan hasil uang dari kejahatan ini mereka meletakan suami Nina Wang di dalam peti mati, saat sampai di lokasi betapa kagetnya mereka melihat kondisi suami Nina Wang yang mengalami shock dan ketakutan. Nina Wang membawa suaminya ke Amerika untuk berobat dan menenangkan diri, setelah 2 tahun Nina Wang dan suami yang sudah pulih kembali memutuskan untuk kembali ke Hongkong untuk melanjutkan usaha property mereka.




Delapan tahun setelah penculikan pertama hal yang sama terjadi lagi, yaitu suami Nina Wang di culik lagi tetapi dengan penculik yang berbeda dan kali ini ia meminta uang tebusan yang lebih besar lagi 35juta dolar dalam 12 jam bila tidak suami Nina Wang akan dilempar kelaut. Nina Wang berharap kejadian penculikan tersebut sama dengan penculikan pertama, yaitu setelah menyerahkan uang tebusan suaminya akan dilepaskan tetapi takdir menuliskan sesuatu yang lain. Suami tercintanya tidak pernah kembali ke rumah dengan selamat bahkan jasadnya pun tidak pernah terlihat lagi. Kenyataan pahit ini membuat Nina Wang depresi karena setelah mentransfer uang tebusan penculik tersebut bagaikan hilang ditelan bumi tanpa kabar dan pemberitahuan sama sekali. Tetapi Nina Wang selalu yakin bahwa suami tercintanya masih hidup di suatu tempat.




Saat depresi ini ia rasakan Nina Wang mencoba untuk pergi menghibur diri ke Amerika tetapi keyakinan dan harapan kepada sang suami yang kembali pulang tidak pernah pupus hingga akhir hayatnya. Setelah merasakan dirinya sudah bisa menjalankan perusahaan yang ditinggalkan sang suami Nina Wang kembali ke Hongkong tetapi ia mendapati ayah mertua yang ia percayai untuk mengelola perusahaan itu malah menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi dirinya dan selingkuhannya sehingga Nina Wang memberlakukan pembatasan uang kepada sang ayah mertua, tetapi hal ini membuat ayah mertuanya marah dan mulai menyebarkan gosip negatif tentang Nina Wang.




Ayah mertua Nina Wang  tidak terima bila semua harta anaknya (Teddy Wang) dikelola dan jatuh kepada istrinya (Nina Wang ). Dimulailah sengketa warisan peninggalan Teddy Wang antara Nina Wang dan ayah mertuanya, setelah panjangnya proses dimenangkan oleh Nina Wang. Saat itu Nina Wang mengenal Tony Chan seorang lelaki yang mengklaim dirinya bisa memberikan Feng Shui yang tepat kepada Nina Wang agar usahanya menjadi semakin sukses. Tidak lama setelah kejadian tersebut Nina Wang dinyatakan mengidap kangker ovarium stadium tiga, Tony Chan tetap mendampinginya dan menghibur Nina Wang. Setelah Nina Wang meninggal dunia tahun 2007 warisan yang ia tinggalkan malah diperebutkan dan diklaim dimiliki oleh salah satu dari keluarga Nina Wang dan Tony Chan.

Kutipan Pendapat dari Nina Wang :

“ Memiliki harta dan kekayaan tak terbatas bukanlah kebahagian sejati, kebahagiaan adalah disaat kita benar-benar tidak kehilangan siapapun yang kita miliki. Kita bisa puas dengan apa yang kita kenakan dan kemewahan yang kita dapatkan akan tetapi tanpa orang yang kita sayangi semua akan menjadi sia-sia”




Buku novel kisah nyata ini sungguh membuat kita pembaca memasukan dunia Nina Wang yang bagaikan kisah telenovela di televisi.kita sebagai pembaca juga bisa merasakan krisis dan kesengsaraan dari sebuah penjajahan Jepang pada saat itu. Di sini kita dapat belajar bahwa saat kehidupan sesulit apapun bisa berubah menjadi lebih baik bila kita mau berusaha, keyakinan pada suatu hal tidak akan membuat diri kita menjadi rugi, diam saat seseorang menjatuhkan dirimu bukan berarti salah tetapi kebenaran akan selalu terbukti benar, cinta dan kesetian adalah pedoman dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Bagi kalian yang suka membaca buku seperti ini adalah pilihan yang tepat karena dapat memberikan motivasi dalam kehidupan.

Seperti pepatah China yang tak pernah habis terucap :

“Semakin tinggi kamu melompat maka semakin cepat kamu terjatuh, Semakin kamu menjadi seseorang dalam kehidupan maka semakin sulit kamu menjadi diri kamu sendiri”


Rating


Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat membaca yah ☺❤

Note :Gambar-gambar di ambil dari buku novel aslinya yahh ☺❤

No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

°°°

°°°

°°°

°°°

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




°°°

°°°

°°°

°°°