Penulis :
Marc Cerasini
Jumlah Halaman :
402
Sinopsis Buku
Jim
Braddock, seorang petinju kelas berat-ringan, pernah memiliki karir bertinju
yang sangat menjanjikan. Namun, ia terpaksa menggantungkan sarung tinjunya
setelah mengalami serangkaian kekalahan dan patah tangan. Ketika AS memasuki
era depresi hebat, Braddock melakoni pekerjaan kasar apa saja guna menghidupi
istri dan ketiga anaknya. Bahkan terakhir ia menjadi kuli di pelabuhan hanya
demi sedikit makanan untuk keluarganya. Rasa lapar telah menjadi kawan akrab
mereka.
Setelah
lama tak bertarung, putaran roda takdir membawanya kembali ke atas ring
mengahadpi petinju peringkat dua penantang juara dunia… hanya demi 250 dolar!
Yang menyedihkan, karena sama sekali tak punya uang untuk membeli perlengkapan
bertinju ia harus mengenakan celana pinjaman dalam pertandingan itu.
Tak disangka, ia menang. Semua orang dibuat kagum, seakan tak memedulikan cedera tanganya yang terus mendera dan tubuhnya yang jauh lebih ringan ketimbang para lawannya, Braddock terus menang. Ia bertarung demi harapan dan mimpi-mimpi keluarganya, demi mengusir rasa alapar dari perut istri dan ketiga anaknya. Akhirnya Braddock harus menhadapi Max Baer, juara dunia tinju kelas berat yang terkenal karena telah membunuh dua orang lawannya diatas ring. Pertarungan ini sangat mungkin menghancurkannya. Namun Cinderella Man harus melakukannya… demi orang-orang yang dicintainya.
Kutipan Didalam Buku
“Ketika bel berdentang, kau ada disana untuk menang”
Review Buku
Dalam buku ini penulis Marc Cerasini menceritakan sebuah
kisah perjuangan hidup seorang petinju yang bernama Jim Braddock, Jim Braddock
awalnya adalah seorang pria berkeluarga yang hanya ingin semua kebutuhan
keluarganya terpenuhi tetapi disamping itu ia memiliki bakat di bidang tinju
yang akhirnya menjadi tempat ia mencari uang untuk keluarganya. Dari ring satu
ke ring lain selama bertahun-tahun sampai akhirnya nama Jim Braddock terkenal
sebagai petinju terhebat. Tetapi mungkin seperti roda yang berputar Jim
Braddock mengalami cedera yang cukup parah saat ia bertanding sehingga ia harus
beristirahat total selama dua minggu.
Karena
daftar pertandingan sudah keluar sehingga Jim Braddock tetap harus bertanding
meski taangannya mengalami cedera selain itu ia sangat membutuhkan uang untuk
keluarganya.Saat bertanding Jim Braddock mengalami kesulitan menghadapi
musuhnya karena cedera tangannya itu sehingga pertandingan itu menjadi kacau
sehingga Jim Braddock di nonaktifkan sebagai petinju dan ia pulang dengan
tangan kosong karena pertandingan yang kacau dianggap Jim Braddock tidak pantas
mendapatkan bayaran. Setelah kejadian ini Jim Braddock dan sang istri, Mae
mulailah dengan mencari pekerjaan lain sambal menunggu cedera tangan sang suami
sembuh,
Jim
Braddock mulai dengan bekerja kasar dan hal lainnya yang penting menghasilkan
uang dan Mae mulai menerima jahitan dan mengantri sup dan roti gratis yang
panjang untuk keluarganya. Awalnya mengantri panjang sulit dilakukan oleh Jim
Braddock dan Mae tetapi lama kelamaan sudah menjadi terbiasa. Saat benar-benar
kekurangan uang tetapi tagihan membengkak akhirnya Jim Braddock menjual sarung
tinju kesayangannya demi keluarganya, saat menyerahkan sarung tinju itu Jim
Braddock mulai menguliahi dirinya agar menjadi tegar dan rela, “Apa
yang mesti aku keluhkan? Aku sudah mengalami hari-hariku di arena, kan? Aku
telah mendapatkan kesempatan merebut gelar. Lebih daripada yang pernah didapatkan”.
Manajer
lama Jim Braddock datang mencari dirinya untuk memberikan informasi bahwa Jim
Braddock bisa kembali lagi keatas ring karena ia telah menemukan satu
pertandingan yang cocok untuk Jim Braddock. Tetapi Jim Braddock menolak karena
dirinya sudah lama sekali tidak bertanding. Sang manajer yang bernama Gould membujuk
Jim Braddock dengan hanya satu pertandingan ini saja untuk uangnya yang cukup
besar sehingga Jim Braddock akhirnya menyetujui dan mulai bertanding dengan
hasil kemenangan dan uang yang dibawa pulang. Kehidupan keluarga Jim Braddock
mulai membaik sehingga akhirnya Jim Braddock memutuskan untuk kembali ke diatas
ring untuk bertanding satu demi satu hingga akhir hidupnya sebagai petinju dan
sang juara yang memiliki kerendahan hati.
Novel
ini merupakan novel yang luar biasa saat kita baca karena didalamnya kita
sebagi pembaca benar-benar merasakan kehidupan seorang petinju Jim Braddock
yang jatuh bangun, kita akan merasa senang dan bahagia saat keluarga Jim
Braddock merasakan kebahagiaan tetapi saat keluarga Jim Braddock merasakan
kepahitan dan kesengsaraan kita sebagai pembaca juga benar-benar merasakan
hingga ingin menangis. Novel ini boleh dibaca oleh 17+ karena ada adegan
kekerasan didalamnya.
Kutipan
kalimat dari Jim Braddock sebelum wafat,
“Memiliki
dan kemudian kehilangan gelar. Kita harus selalu menyadari bahawa diri kita
bukan orang terhebat di dunia. Mungkin ada orang lain yang lebih baik.
Begitulah selalu. Begitulah dunia tinju. Sang juara tak bertahan selamanya.
Selalu ada orang lain yang datang untuk mengalahkan. Itu hukum alam”
Rating
Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat membaca yah ☺❤ |
No comments:
Post a Comment