°°°𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°°° °𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗣𝘀𝗶𝗸𝗼𝗹𝗼𝗴𝗶° °𝗥𝗲𝘃𝗶𝗲𝘄°𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗡𝗼𝘃𝗲𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗙𝗶𝗹𝗺 𝗛𝗼𝗿𝗼𝗿,𝗱𝗹𝗹° °𝗦𝗶𝗻𝗼𝗽𝘀𝗶𝘀°𝗗𝗿𝗮𝗺𝗮 𝗖𝗵𝗶𝗻𝗮➡️𝗞𝗼𝗿𝗲𝗮➡️𝗧𝗵𝗮𝗶𝗹𝗮𝗻𝗱° °°°𝗞𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗶𝗻𝗸 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 𝗶𝗻𝗶°°°

Responsive Advertisement

°°°

°°°
Powered By Blogger

January 15, 2022

Need


 

Penulis                         : Carrie Jones

Jumlah Halaman         : 429


Sinopsis Buku

Kau piker Pixie itu semacam Tinkerbell ? Kau salah…

Ketika sang ratu taka da di sisinya, kebutuhan sang raja semakin tak tertahankan…

Setelah kematian ayah tirinya, Zara seperti tidak menjadi dirinya sendiri. Dia tidak bias merasakan apa-apa. Benar-benar hampa, bahkan rasa takut pun tidak dia rasakan. Ditambah lagi, dia menduga ada lelaki berkulit putih yang menguntitnya. Kemudian, ibunya mengirimnya ke Maine untuk tinggal bersama neneknya supaya Zara bisa berdamai dengan kematian ayahnya dan menjadi normal kembali.

Namun, ternyata si penguntit bukan hanya sosok dalam imajinasinya saja. Lelaki ini masih mengikutinya meninggalkan jejak berupa serbuk emas. Asa sesuatu yang salah. Tidak bersifat seperti manusia, di kota Maine yang hamper tertidur ini dan seluruh pertandanya menunjukan ke arah Zara.

Siapa Zara sebenarnya dan apa hubungannya dengan sang raja ?


Kutipan Didalam Buku

“Semua orang memiliki ketakutan, kan ? Aku menggemarinya, Aku mengoleksi ketakutan bagaikan orang lain mengoleksi perangko”


Review Buku

Kita akan dibawa oleh penulis Carrie Jones ke dunia remaja yang penuh imajinasi, gadis remaja ini bernama Zara. Awalnya Zara hanya mengetahui bahwa dirinya adalah seorang remaja pada umumnya, yaitu ia memiliki orang tua lengkap, nenek dan sahabat yang ia sayangi tetapi semua berubah saat ayahnya meninggal karena ada sesuatu yang ingin diberitahukan oleh sang ayah tetapi tidak terdengar jelas oleh Zara sehingga dimulailah kehidupan Zara yang mulai menghafal dan menamai ketakutan-ketakutan atau phobia yang dialami oleh orang lain. Berbeda dengan orang lain yang memiliki satu ketakutan maka ia akan menjauhkan dirinya tetapi untuk Zara ia malah menyukainya dan mencobanya.

Saat muncul bisikan “Zara datanglah kepadaku, putri pixie”, Zara mulai mencari tahu apa itu pixie, apa wujudnya, apakah pixie itu baik atau jahat. Setelah membaca tentang pixie tersebut dimulailah petualangan imajinasi Zara karena ia memutuskan untuk masuk kedalam hutan dan mencari pixie itu apakah benar ada, bila ada dimanakah mereka tinggal dan mengapa dirinya dipanggil sebagai putri pixie. Ternyata saat masuk ke dalam hutan sudah ada Nick sahabatnya yang menunggu untuk menemani dirinya berpetualang. Dimulailah petualangan mereka hingga saat Zara mendengar kembali panggilan yang familiar di telinganya untuk datang kepada dirinya.

Hingga akhirnya Zara memberanikan dirinya untuk berbicara langsung kepada suara itu dan akhirnya Zara mengetahui siapa dirinya dan Nick juga akhirnya mulai jujur kepada Zara bahwa dirinya adalah manusia harimau seperti neneknya Zara. Awalnya sungguh Zara shock tetapi mulailah dirinya mengerti mengapa ibunya selalu bilang bersama neneknya adalah tempat yang aman untuk Zara berada.

Untuk yang suka novel fantasi ini adalah buku yang tepat karena didalam buku ini kita sebagai pembaca akan dibawa kepada dunia imajinasi yang wow diluar dugaan kita sebagai pembaca. Selain itu alur cerita yang disuguhkan juga jelas. Novel ini bisa dibaca oleh berbagai umur yahh^^


Rating

Note : Ini hanya rating yang kami berikan yah, Rating bisa naik atau turun yah. Selamat membaca yah ☺❤


No comments:

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();

°°°

°°°

°°°

°°°

SoraBook

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi ermentum.Vestibulum rhoncus vehicula tortor, vel cursus elit. Donec nec nisl felis. Pellentesque ultrices sem sit amet eros interdum, id elementum nisi fermentum.




°°°

°°°

°°°

°°°